Lentera Sulam .NET - Kajian Islam - Cara mendidik Anak yang Baik sesuai Al-Qur'an.
Saudaraku, Ada Ikhwan yang bertanya "Mengapa setelah anak saya dewasa berubah menjadi anak yang tidak baik, sedangkan ketika kecilnya, dia adalah anak yang Baik?"
Untuk menyikapi pertanyaan ini, maka seharusnya kita terlebih dahulu mencari tahu terlebih dahulu mengenai Apa penyebabnya, bukan bagaimana menyikapinya.
Bagaimana Lingkungan disekitarnya, dengan siapa ia bergaul, apa yang ia lihat, apa yang ia dengar, dsb.
Karena pada dasarnya setiap anak manusia yang terlahir kedunia ini adalah dalam keadaan yang Baik, Fitrah yang baik.
Dan ternyata, untuk menjadikan anak yang baik supaya menjadi anak yang Sholeh ketika dewasa, itu tidaklah cukup dengan berdoa saja. Ada ikhtiar ikhtiar yang harus dilakukan.
Kali ini kita akan berikan contoh.
Imran, Imran yang bukan nabi.
Kita akan membahas orang yang bukan Nabi ataupun Rasul, upaya tidak ada peluang bagi kita untuk mengelak dan ngeles, begitu.
Seperti "Saya bukan Nabi dan Bukan Rasul, Ya Allah..."
Bisa kita Lihat Surat Ali 'Imran Ayat 35:
إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Yang artinya:
(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Dan Bisa kita Lihat lagi Surat Ali 'Imran Ayat 36:
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Yang artinya:
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk".
Ketika Lahir bayi perempuan, langsung diberikan nama, didoakan kepada Allah, diperlihatkan kepada Allah.
Seperti yang bisa kita baca pada Surat Ali 'Imran Ayat 37:
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Yang artinya:
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Setelah Dipilihkan Nabi Zakariya sebagai Gurunya yang merupakan Orang Sholeh pada saat itu, dipilihkan tempat yang mana tempat itu adalah tempat untuk mendekatkan diri dengan Allah, yaitu mihrab disitu.
Jadi Gurunya orang baik, Tempatnya tempat yang baik, Kurikulumnya Baik, apa yang terjadi?
Kembali ke ayat 37 tadi,
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ
Jadi, jika ingin anak anak kita Baik, maka Rencanakan , doakan dan Ikhtiarkan.
Jangan hanya Pandai berdoa,
"Ya Allah Jadikan anak hamba menjadi Anak yang Sholeh ya Allah
... Jadikan anak hamba menjadi anak yang rajin Shalat... Anak yang hafal Al-Qur'an.
Tapi tidak pernah disekolahkan di sekolah yang mengajarkan sholat, tidak disekolahkan di sekolah yang mengajarkan Al-Qur'an.
Itu tidak mungkin.
Mana mungkin hanya bermodalkan doa saja lalu cita-cita akan terwujud.
Meskipun Bapaknya bernama Sholeh, Ibunya bernama Sholehah, dan Anaknya Bernama Sholehsekali, tetap tidak bisa.
Coba Lihat Imran, Imran berusaha untuk anaknya. Dan Allah memberikan Nabi Zakariya sebagai Gurunya.
Sebelum Nabi Zakariya Masuk kedalam mihrab, Allah sudah lebih dulu memberikan rezeki untuk Maryam, dan selalu dijaga oleh Allah.
Dan yang dijaga oleh Allah itu segalanya diperhatikan, mau makan dilihat, mau berteman diarahkan kepada yang baik.
Kita bisa menjaga anak kita dirumah, tapi apakah kita bisa menjaga anak kita ketika anak kita disekolah?
Makan apa, minum apa, bergaul dengan siapa, gurunya siapa?
Kita titipkan kepada Allah tidak akan ada batas disitu, diterima dan itu berhasil.
Dan orang-orang yang seperti ini, maka generasi selanjutkan akan selalu lebih baik dari Orang tuanya.
Jika kita lihat Imran, Imran bukanlah Nabi, Istrinya pula bukanlah Nabi, Lalu dari keduanya lahirlah Maryam yang pula bukan Nabi namun bisa lebih Sholeh dari Ibunya.
Ibunya mau makan harus bikin dulu, Maryam mau makan sudah diberikan rezekinya langsung oleh Allah, Ibunya tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, namun Maryam disebutkan dalam Al-Qur'an.
Ibunya melahirkan karena ada suaminya, Maryam mengandung dan melahirkan tanpa ada satupun laki-laki yang menyentuhnya.
Melahirkan Nabi Isa A.S, yang merupakan Rasulullah, lebih hebat dari Ibunya, ke ih bagus dari Kakeknya.
Jadi setiap lahir generasi selalu lebih bagus dari sebelumnya.
Dan seharusnya kita bisa seperti ini, Kita tidak Hafal Qur'an, anak kita Hafal Qur'an.
Kita bukan penafsir Qur'an, Cucu kita penafsir Qur'an, begitu.
Jadi marilah kita serahkan kepada Allah dalam Hal mendidik Anak, tidak hanya sekedar berdoa namun kita tempatkan dalam pendidikan yang baik, yang mengajarkan Shalat, mengajarkan Al-Qur'an dan Hadits serta terhindar dari lingkungan yang kurang Baik.
Semoga Kajian ini berguna untuk kita semua orang orang tua, apabila ada kesalahan mohon dikoreksi dan saya mohon maaf.
Wassalamu'alaikum.
0 comments:
Post a Comment