Lentera Islam - Kajian Fiqih & Aqidah Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah S.A.W.

Qabliyah Maghrib.


عَبْدُ اللَّهِ الْمُزَنِىُّ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « صَلُّوا قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ » . - قَالَ فِى الثَّالِثَةِ - لِمَنْ شَاءَ
Dari Abdullah al-Muzani, dari Rasulullah Saw: “Shalatlah kamu sebelum Maghrib. Shalatlah kamu sebelum Maghrib. Shalatlah kamu sebelum Maghrib, bagi siapa yang mau”. (HR. Al-Bukhari).

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ { : كُنَّا نُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ ، وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرَانَا ، فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا} .
Dari Ibnu Abbas: “Kami melaksanakan shalat dua rakaat setelah tenggelam matahari, Rasulullah Saw melihat kami, beliau tidak memerintahkan kami dan tidak pula melarang kami”. (HR. Muslim).

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ الْمُؤَذِّنُ إِذَا أَذَّنَ قَامَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - يَبْتَدِرُونَ السَّوَارِىَ حَتَّى يَخْرُجَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - وَهُمْ كَذَلِكَ يُصَلُّونَ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ، وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ شَىْءٌ
Dari Anas bin Malik, ia berkata: “Ketika mu’adzin telah mengumandangkan azan, para shahabat shalat menghadap tiang hingga Rasulullah Saw keluar (rumah), para shahabat sedang melaksanakan shalat dua rakaat sebelum Maghrib. Tidak ada apa-apa antara adzan dan iqamah. (HR. Al-Bukhari).

مَرْثَدَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْيَزَنِىَّ قَالَ أَتَيْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ الْجُهَنِىَّ فَقُلْتُ أَلاَ أُعْجِبُكَ مِنْ أَبِى تَمِيمٍ يَرْكَعُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ . فَقَالَ عُقْبَةُ إِنَّا كُنَّا نَفْعَلُهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - . قُلْتُ فَمَا يَمْنَعُكَ الآنَ قَالَ الشُّغْلُ .
Martsad bin Abdullah al-Yazani berkata: “Saya datang menemui ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani, saya katakan kepadanya: “Apakah tidak aneh bagaimu melihat Abu Tamim shalat dua rakaat sebelum Maghrib?”. ‘Uqbah menjawab: “Kami melaksanakannya pada masa Rasulullah”. Saya bertanya: “Apa yang membuatmu tidak melaksanakannya sekarang?”. Ia menjawab: “Kesibukan”. (HR. Al-Bukhari).
             Untuk menghindari agar jangan terjadi konflik, mengingat waktu shalat Maghrib yang singkat, jangan sampai karena Qabliyah Maghrib waktu Maghrib habis, maka dibatasi, 5 menit setelah dikumandangkan azan langsung iqamah, wallahu a'lam.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Copyright © Lentera Islam .NET - Kajian Fiqih & Aqidah Islam Berdasarkan Al-Qur'an | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com