Lentera Islam - Kajian Fiqih & Aqidah Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah S.A.W.

Angkat Tangan Saat Berdoa


Mengangkat Tangan Ketika Berdoa[1].
Fatwa Syekh ‘Athiyyah Shaqar.

Pertanyaan:
Mengapa tangan diangkat keatas ketika berdoa?

Jawaban:
Allah Swt berfirman:
¬!urä-̍ô±pRùQ$#Ü>̍øópRùQ$#ur4$yJuZ÷ƒr'sù(#q9uqè?§NsVsùçmô_ur«!$#4žcÎ)©!$#ììźurÒOŠÎ=tæÇÊÊÎÈ
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui”. (Qs. Al-Baqarah [2]: 115). Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata, “Rasulullah Saw melaksanakan shalat, beliau dari Mekah menuju Madinah, beliau berada diatas hewan tunggangannya sesuai arahnya. Lalu turun ayat:
$yJuZ÷ƒr'sù(#q9uqè?§NsVsùçmô_ur«!$#
Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah”. (Qs. Al-Baqarah [2]: 115). Ini berlaku pada shalat Sunnat. Maknanya bahwa semua arah milik Allah Swt, siapa yang mengarah kemana saja dalam ibadahnya, maka Allah Swt memperhatikan dan mengetahuinya. Yang dimaksud dengan wajah Allah Swt adalah Dzat Allah Swt, karena wajah mengungkapkan tentang Dzat, karena wajah adalah anggota tubuh yang paling mulia (pada makhluk), sama seperti firman Allah Swt:
$oÿ©VÎ)ö/ä3ãKÏèôÜçRÏmô_uqÏ9«!$#
Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan wajah Allah”. (Qs. Al-Insan [67]: 9). Maksudnya, kami beramal hanya mengharapkan Allah Swt semata, bukan kepada yang lain diantara makhluk-Nya. Artinya, kami mengesakan-Nya, tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Kami beramal ikhlas, tidak riya’dalam amal kami.
                Diantara ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt adalah doa. Ketika seorang manusia menghadap kepada Tuhannya kearah mana pun, maka sesungguhnya Allah Swt ada, tidak pernah sirna. Allah Swt Maha Mengetahui, tidak pernah lalai. Allah Swt Maha Dekat, tidak pernah jauh. Artinya, meskipun kedudukan Allah Swt Maha Tinggi, akan tetapi Allah Swt Maha Dekat dengan manusia dengan pengetahuan-Nya:
öNs9r&ts?¨br&©!$#ãNn=÷ètƒ$tBÎûÏNºuq»yJ¡¡9$#$tBurÎûÇÚöF{$#($tBÜcqà6tƒ`ÏB3uqøgªU>psW»n=rOžwÎ)uqèdóOßgãèÎ/#uŸwur>p|¡÷Hs~žwÎ)uqèdöNåkޝϊ$yIwur4oT÷Šr&`ÏBy7Ï9ºsŒIwuruŽsYò2r&žwÎ)uqèdóOßgyètBtûøïr&$tB(#qçR%x.(§NèOOßgã¤Îm6t^ãƒ$yJÎ/(#qè=ÏHxåtPöqtƒÏpyJ»uŠÉ)ø9$#4¨bÎ)©!$#Èe@ä3Î/>äóÓx«îLìÎ=tæÇÐÈ  
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (Qs. Al-Mujadilah [58]: 7). Oleh sebab itu Allah Swt berfirman:
#sŒÎ)ury7s9r'yÏŠ$t6ÏãÓÍh_tãÎoTÎ*sùë=ƒÌs%(Ü=Å_é&nouqôãyŠÆí#¤$!$##sŒÎ)Èb$tãyŠ(
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku”. (Qs. Al-Baqarah [2]: 186). Karena dekat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, maka tidak perlu berteriak ketika berdoa kepada-Nya, karena sesungguhnya Ia mengetahui rahasia dan yang tersembunyi. Allah Swt berfirman:
(#qãã÷Š$#öNä3­/u%YæŽ|Øn@ºpuŠøÿäzur4¼çm¯RÎ)Ÿw=ÏtäšúïÏtF÷èßJø9$#ÇÎÎÈ
Share:

Sample Text

Copyright © Lentera Islam .NET - Kajian Fiqih & Aqidah Islam Berdasarkan Al-Qur'an | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com