Download Buku 99 Tanya Jawab Seputar Sholat - Ustadz Abdul Somad, Lc. MA
Diantara kegelisahan orang beriman adalah tentang amal yang pertama kali akan dihisab di akhirat, yaitu sholat. Dia selalu gelisah tentang sholatnya, apakah pakai ushalli atau tidak, apakah kalau jadi makmum membaca Al-Fatihah atau tidak sampai pada gerak telunjuknya, apakah sekali angkat saja atau berkali-kali. Maka, untuk menghilangkan kegelisahan kita itu, dapatkan buku 99 Tanya Jawab Seputar Shalat.
Buku ini saya kemas dalam bentuk tanya-jawab untuk memudahkan pembaca. Biasanya, ketika membaca pertanyaan, akal bekerja ingin mencari jawaban, saat itulah jawaban datang, mudah-mudahan lebih merasuk ke dalam hati dan akal. Saya sebutkan beberapa pendapat mazhab di buku ini, bukan untuk mengacaukan amalan ummat selama ini, akan tetapi untuk mengetahui bahwa pendapat Ulama itu banyak dan masing-masing memiliki dalil. Sikap menghormati akan menguatkan ukhuwwah.
Daftar isi:
Pertanyaan 1: Apakah shalat itu?
Pertanyaan 2: Apakah dalil yang mewajibkan shalat?
Pertanyaan 3: Bilakah Shalat diwajibkan?
Pertanyaan 4: Bilakah seorang muslim mulai diperintahkan melaksanakan shalat?
Pertanyaan 5: Apakah shalat mesti dilaksanakan secara berjamaah?
Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan shalat berjamaah itu?
Pertanyaan 7: Apakah hukum perempuan shalat berjamaah ke masjid?
Pertanyaan 8: Bagaimanakah cara meluruskan shaf?
Pertanyaan 9: Bagaimanakah posisi Shaf anak kecil?
Pertanyaan 10: Apakah hukum shalat orang yang tidak berniat?
Pertanyaan 11: Apakah hukum melafazkan niat?
Pertanyaan 12: Bilakah waktu berniat?
Pertanyaan 13: Apakah batasan mengangkat kedua tangan ketika Takbiratul-Ihram?
Pertanyaan 14: Berapa posisi mengangkat kedua tangan dalam shalat?
Pertanyaan 15: Bagaimanakah letak tangan dan jari jemari?
Pertanyaan 16: Apakah hukum membaca doa Iftitah?
Pertanyaan 17: Adakah bacaan Iftitah yang lain?
Pertanyaan 18: Ketika akan membaca al-Fatihah dan Surah, apakah dianjurkan membaca
Ta’awwudz (A’udzubillah)?
Pertanyaan 19: Ketika membaca al-Fatihah, apakah Basmalah dibaca Jahr atau sirr?
Pertanyaan 20: Apakah hukum membaca al-Fatihah bagi Ma’mum?
Pertanyaan 21: Apakah hukum membaca ayat? Apa standar panjang dan pendeknya?
Pertanyaan 22: Ketika ruku’ dan sujud, berapakah jumlah tasbih yang dibaca?
Pertanyaan 23: Apakah bacaan pada Ruku’?
Pertanyaan 24: Bagaimana pengucapan [سمع الله لمن حمده] dan ucapan [ربنا لك الحمد] ketika bangun dari ruku’ bagi imam, ma’mum dan orang yang shalat sendirian?
Pertanyaan 25: Adakah bacaan tambahan?
Pertanyaan 26: Ketika sujud, manakah yang terlebih dahulu menyentuh lantai, telapak tangan atau lutut?
Pertanyaan 27: Apakah bacaan sujud?
Pertanyaan 28: Apakah bacaan ketika duduk di antara dua sujud?
Pertanyaan 29: Apakah ketika bangun dari sujud itu langsung tegak berdiri atau duduk istirahat sejenak?
Pertanyaan 30: Ketika akan tegak berdiri, apakah posisi telapak tangan ke lantai atau dengan posisi tangan mengepal?
Pertanyaan 31: Apakah bacaan Tasyahhud?
Pertanyaan 32: Bagaimanakah lafaz shalawat?
Pertanyaan 33: Apa hukum menambahkan kata Sayyidina sebelum menyebut nama nabi?
Pertanyaan 34: Bagaimanakah posisi jari jemari ketika Tasyahhud?
Pertanyaan 35: Jika saya masbuq, ketika imam pada rakaat terakhir, sementara itu bukan rakaat terakhir bagi saya, imam duduk Tawarruk, bagaimanakah posisi duduk saya, Tawarruk atau Iftirasy?
Pertanyaan 36: Bagaimanakah posisi duduk pada Tasyahhud, apakah duduk Iftirasy atau Tawarruk?
Pertanyaan 37: Adakah doa lain sebelum salam?
Pertanyaan 38: Adakah doa tambahan lain sebelum salam?
Pertanyaan 39: Bagaimanakah salam mengakhiri shalat?
Pertanyaan 40: Ke manakah arah duduk imam setelah salam?
Pertanyaan 41: Ketika shalat, apakah Rasulullah Saw hanya membaca di dalam hati, atau dilafazkan?
Pertanyaan 42: Apakah arti thuma’ninah? Apakah standarnya?
Pertanyaan 43: Bagaimana shalat orang yang tidak ada thuma’ninah?
Pertanyaan 44: Apa pendapat ulama tentang Qunut Shubuh?
Pertanyaan 45: Apakah dalil hadits tentang adanya Qunut Shubuh?
Pertanyaan 46: Apakah ketika membaca Qunut mesti mengangkat tangan?
Pertanyaan 47: Jika seseorang shalat di belakang imam yang membaca Qunut, apakah ia mesti mengikuti imamnya?
Pertanyaan 48: Adakah dalil keutamaan berdoa setelah shalat wajib?
Pertanyaan 49: Adakah dalil mengangkat tangan ketika berdoa?
Pertanyaan 50: Apakah dalil zikir setelah shalat?
Pertanyaan 51: Apakah ada dalil zikir jahar setelah shalat?
Pertanyaan 52: Apakah Sutrah itu?
Pertanyaan 53: Apakah dalil shalat menghadap sutrah?
Pertanyaan 54: Apakah hukum menggunakan sutrah?
Pertanyaan 55: Adakah hadits yang menyebut Rasulullah Saw shalat tidak menghadap Sutrah?
Pertanyaan 56: Apakah boleh membaca ayat ketika ruku’ dan sujud?
Pertanyaan 57: Apakah boleh berdoa ketika sujud?
Pertanyaan 58: Apakah boleh membaca doa yang tidak diajarkan nabi dalam shalat?
Pertanyaan 59: Apakah boleh berdoa bahasa Indonesia dalam shalat?
Pertanyaan 60: Berapa lamakah shalat nabi ketika shalat malam?
Pertanyaan 61: Apakah ayat yang dibaca nabi?
Pertanyaan 62: Apakah boleh shalat Dhuha berjamaah?
Pertanyaan 63: Apakah dalil membaca surat as-Sajadah pada shubuh jum’at?
Pertanyaan 64: Bagaimana jika dibaca terus menerus?
Pertanyaan 65: Ketika akan sujud, apakah imam bertakbir?
Pertanyaan 66: Apakah dalil shalat sunnat Rawatib?
Pertanyaan 67: Apakah shalat sunnat Rawatib yang paling kuat?
Pertanyaan 68: Apakah ada perbedaan antara shalat Shubuh dan shalat Fajar?
Pertanyaan 69: Jika terlambat melaksanakan shalat Qabliyah Shubuh, apakah bisa diqadha’?
Pertanyaan 70: Adakah dalil shalat sunnat Qabliyah Maghrib?
Pertanyaan
71: Waktu hanya cukup shalat dua rakaat, antara Tahyatalmasjid dan
Qabliyah, apakah shalat Tahyatalmasjid atau Qabliyah?
Pertanyaan 72: Berapakah jarak musafir boleh shalat Jama’/Qashar?
Pertanyaan 73: Berapa hari boleh Qashar/Jama’?
Pertanyaan 74: Bagaimanakah cara shalat khusyu’?
Pertanyaan 75: Apakah fungsi shalat?
Pertanyaan 76: Apakah shalat yang tertinggal wajib diganti?
Pertanyaan 77: Apakah hukum orang yang meninggalkan shalat secara sadar dan sengaja?
Pertanyaan
78 : Jika berbenturan antara shalat sunnat atau shalat sunnat ba’diyah
dengan shalat jenazah, manakah yang lebih didahulukan ?
Pertanyaan 79 : Apakah hukum mengucapkan amin bagi ma’mum ketika khatib berdoa pada khutbah jum’at ?
Pertanyaan 80 : Apakah anak kecil boleh shalat di masjid ? tidakkah anak kecil memutus shaf orang dewasa ?
Pertanyaan 81 : Apakah hukum mengangkat kedua tangan ketika berdoa bagi khatib ?
Pertanyaan 82 : Apakah ma’mum mengangkat tangan ketika khatib berdoa saat khutbah ?
Pertanyaan 83 : Apakah ketika sujud boleh membaca ayat al-Qur’an ?
Pertanyaan 84 : Apakah boleh membaca doa berbahasa Indonesia ketika shalat ?
Pertanyaan 85 : Apakah boleh menambahkan bacaan atau doa dalam shalat, tapi berbahasa Arab ?
Pertanyaan
86 : Jika ada orang meninggal dunia. Ia banyak meninggalkan shalat.
Lalu shalat yang tinggal itu dibayar dengan beras. Disebut dengan
membayar fidyah shalat. Apakah itu boleh dilakukan ?
Pertanyaan 87 : Apakah ada dalil shalat hajat ?
Pertanyaan 88 : Adalah dalil shalat sunnat Tasbih ?
Pertanyaan 89 : Adakah dalil shalat Sunnat Taubat ?
Pertanyaan 90 : Adakah hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw khutbah memegang tongkat ?
Pertanyaan 91 : Apakah jenazah yang disholatkan 40 orang dijamin masuk surga ?
Pertanyaan 92 : Jika saya musafir, bolehkah saya menjamak shalat Jum’at dengan shalat ‘Ashar jamak taqdim ?
Pertanyaan 93 : Apakah pelaksanaan shalat Witir itu tiga rakaat satu salam, atau tiga rakaat dua salam ?
Pertanyaan 94 : Apakah shalat Tahajjud mesti tidur terlebih dahulu ?
Pertanyaan 95 : Shalat Tarawih itu dua rakaat satu salam atau empat rakaat satu salam ?
Pertanyaan 96 : Apakah boleh anak kecil menjadi imam shalat ?
Pertanyaan 97 : Jika kaum muslimin telah berkumpul. Siapakah yang paling layak menjadi imam dan apa kretrianya ?
Pertanyaan
98 : Apakah suami dan orang tua yang tidak memperhatikan shalat istri
dan anak-anaknya akan dituntut pada hari kiamat ?
Pertanyaan 99 : Apakah hukum shalat berjamaah ?
BIOGRAFI PENYUSUN
H. Abdul Somad, Lc., MA. Lahir pada hari Rabu,
30 Jumada al-Ula 1397 Hijrah, bertepatan dengan 18 Mei 1977M,
menyelesaikan pendidikan atas di Madrasah Aliyah Nurul Falah Air Molek
Indragiri Hulu Riau pada tahun 1996. Memperoleh beasiswa dari
Universitas Al-Azhar Mesir pada tahun 1998, mendapat gelar Licence (S1)
pada tahun 2002. Pada tahun 2004 memperoleh beasiswa dari AMCI (Agence
Marocaine Cooperation Internationale), mendapat gelar Diplôme Etudes
Supérieure Approfondi (S2) di Dar al-Hadith al-Hassania Institute,
sebuah insitut pendidikan Islam khusus Hadits yang didirikan oleh Raja
Hasan II Raja Maroko di Rabat pada tahun 1964. Anggota Komisi Pengkajian
Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau periode 2009 – 2013. Anggota
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kotamadya Pekanbaru periode 2012 –
2017. Anggota Komisi Pengembangan Badan Amil Zakat Provinsi Riau periode
2009 – 2013. Dosen Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau sejak
2008 sampai sekarang. Mengasuh tanya jawab Islam di blog:
www.somadmorocco.blogspot.com